SEJARAH DESA HUJUNGTIWU DESA

SEJARAH DESA HUJUNGTIWU
SEJARAH SINGKAT DESA HUJUNGTIWU
Asal-usul desa Hujungtiwu
menurut dongeng atau cerita rakyat yang
dapat dikumpulkan adalah sebagai berikut :
I.
Periode I
Menurut cerita
rakyat bahwa ketika tahun 1800 M di Panjalu diperintah seorang bupati beranama
R. Dalem Cakranegara mempunyai patih bernama R. Wangsadipraja, Patih tersebut
mempunyai putera sebanyak 14 orang, dari ke empat belas puteranya itu putera
yang kedua belas bernama R. Demang Subawijaya akan diberi kekuasaan oleh
ayahnya untuk menggantikannya sebagai patih panjalu, dikeranakan ayahnya sudah
tua serta ada perintah dari bupati panjalu, tetapi R. Demang Subawijaya tidak
sanggup untuk menggantikan kedudukan ayahnya karena ada yang lebih tua
daripadanya. Tetapi bupati panjalu dan ayahnya sangat mempercayai R. Demang
Subawijaya karena dia mempunyai bakat dalam bidang pemerintahan, selain
pendidikannya tinggi beliau juga baru keluar dari pesantren, beberapa kali
ayahnya meontarkan keinginannya tetapi R. Demangwijaya tetap saja menolak
tawaran itu, dan akhirnya R. Demangwijaya diusir dari panjalu oleh ayahnya
serta harus memegang pimpinan di kemasyarakatan yaitu menjadi kuwu hujungtiwu.
Tahun 1800 desa hujungtiwu
dibawah pimpinan R. Demang Subawijaya.
Tahun 1840-1880 desa
hujungtiwu dipimpin oleh kuwu Jangkung
Tahun 1880-1900 desa
hujungtiwu dipimpin oleh kuwu R. Sumawijaya
Tahun 1900-1915 desa
hujungtiwu dipimpin oleh kuwu Jayadisastra
Tahun 1915-1920 desa
hujungtiwu dipimpin oleh kuwu Sayuti
II.
Periode II
Pada tahun
1920 Desa Hujungtiwu harus disatukan dengan desa Cikole, sehingga menjadi desa
Sukamantri yang mempunyai wilayah sebanyak 12 kampung, yang terdiri dari :
- Kampung Sukamantri I
- Kampung Sukamantri II
- Kampung Tunggeureuk
- Kampung Cigede
- Kampung Ciuncal
- Kampung Hujungtiwu
- Kampung Citengah
- Kampung Sindangkerta
- Kampung Neglasari
- Kampung Selaawi
- Kampung Nagrak
- Kampung Golat
Yang menjadi kepala desa pada
waktu itu adalah bapak kuwu Kamadisastra (H. Abdul Gani) pada tahun 1920
setelahnya diadakan pemilihan kepala desa.
Tahun 1920-1950 desa
Sukamantri dipimpin oleh kuwu Kramadisastra.
Tahun 1950-1967 desa
Sukamantri dipimpin oleh kuwu M. Mahpud.
Tahun 1967-1976 desa
Sukamantri dipimpin oleh kuwu Mabhuri.
Tahun 1976-1977 desa
Sukamantri dipimpin oleh Pjs. Dede Hadori, BA
Tahun 1977-1983 desa
Sukamantri dipimpin oleh kuwu Otong Thalib.
Sesuai dengan anjuran, desa
Sukamantri harus dimekarkan menjadi 2 desa.
MEMPERHATIKAN
1. Saran dan pengarahan
camat kepala wilayah kecamatan Panjalu.
2. Dasar ratel Bapak
Bupati Kepala Daerah Tingkat II tanggal 23 Juni 1983 No. 1539/PO.024/1981
perihal pemekaran desa.
MENIMBANG
1. Bahwa perkembangan
penduduk desa Sukamantri berkembang pesat
2. Bahwa untuk
meningkatkan prospek pedesaan di masa mendatang perlu adanya pemekaran desa
Sukamantri menjadi 2 desa untuk lenbih terbinanya administrasi desa dan lain
sebagainya.
3. Bahwa jumlah penduduk
dan luas area kampong-kampung di Desa Sukamantri terdapat, sehingga dapat
dimekarkan.
MENGINGAT
1. Banyaknya daerah yang
harus diolah secara INSENTIF.
2. Penyerapan uang
bantuan dari pemerintah pusat yang harus dilaksanakan secara baik menurut
program.
MENGINGAT PULA
1. UU No. 5 Tahun 1974
tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah.
2. UU No. 5 Tahun 1979
tentang pemerintahan desa.
3. Surat Menteri Dalam
Negeri tanggal 5 Pebruari 1972 No. 5/1/22 dan tanggal 3 Juni 1975 No. 5.
4. Surat Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 14 Maret 1972 No. 28/BX11/KTT/DS/1972
5. Surat Gubernur Kepala
Daerah Jawa Barat Tingkat I tanggal 25 Januari 1975 No. 50/A.1/2/DES/1975.
6. Surat Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 25
Januari 1974 No. 677/A.1/DESA/1974
7. Surat Keputusan
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Ciamis
tanggal 25 Maret 1976 No. 34/IX/HUK/BK/1976
8. Instruksi Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Ciamis tanggal
30 Juni 1981 No. 1708/PM/024.1/1981 tentang pemekaran desa untuk tahun anggaran
1981/1982.
Berdasarkan
hasil rapat tanggal 10, 20, 27, dan 30 September 1982 dihadiri oleh tripida
kecamatan Panjalu, Pamong desa, RT, RW, RK, LMD, LKMD, sesepuh dan alim ulama
berkesimpulan bahwa sarana dan prasarana telah memenuhi syarat untuk mendirikan
desa baru.
1. desa yang dimekarkan
Sukamantri.
2. desa hasil pemekaran Hujungtiwu.
Desa hasil pemekaran yaitu Hujungtiwu
mempunyai wilayah sebanyak 7 kampung antara lain :
A. 1. Kampung Hujungtiwu
2. Kampung Sindangkerta
3. Kampung Citengah
4. Kampung Neglasari
5. Kampung Selaawi
6. Kampung Nagrak
7. Kampung Golat
B. Luas Wilayah kurang
lebih 7 km2 (712.315 Ha)
1. Luas Darat : 636.050 Ha
2. Luas Sawah :
76.265 Ha
C. Banyaknya penduduk
1. Kepala Keluarga : 753 KK
2. Penduduk : 3437 orang
D. Sarana dan prasarana
1. Balai Desa permanen
ukuran 7x14 m dan mobiliernya
2. Kantor perangkat desa
dan perlengkapannya.
3. Gudang/pos pertahanan
sipil ukuran 5x8 m
4. Mesjid Jami permanent
ukuran 22x 15 m
III.
Periode III
Pada tanggal
2 Agustus 1982 Kampung Hujungtiwu menjadi desa pemekaran dari desa Sukamantri
dan menjadi tempat pelantikan jabatan kepala desa dari ke 15 desa sekewadanan
Panumbangan bagi desa pemekaran dan pelantikan langsung oleh Bupati kepala
Daerah Tingkat II Ciamis.
Desa
Hujungtiwu yang menjadi pejabat sementara Kepala Desa adalah Bapak Odo Suwardi
juru tulis desa Hujungtiwu di jabat oleh Pulisi II Desa Sukamantri, amil
dijabat oleh amil 2 desa Sukamantri.
Susunan Pemerintah Desa Hujungtiwu adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Desa : Pjs. Odo Suwardi
2. Juru Tulis I : Pjs. Ondi Iskandar
3. Juru Tulis II :
4. Ngabihi :
5. Amil : E. Z. Abidin
6. Polisi Desa : Y
Pada tanggal
5 Oktober 1983, pejabat kepala desa Hujugtwu mengadakan rapat yang terdiri dari
Kepala Kampung RT, RW, sesepuh, tokoh-tokoh dari pemuda dan para ulama,
maksudnya untuk menyusun organisasi mengisi kekurangan-kekurangan seperti
menyusun organisasi LKMD, LMD, PKK, dan melengkapi segala kekurangan-kekurangan
perangkat desa yang belum ada seperti : Jurutulis, Ngabihi dan Polisi Desa.
Setelahnya
diadakan pemungutan suara untuk ketiga orang maka jatuhlah kepada 3 calon untuk
jurutulis I kepada sdr. R. E. Surya Senjaya mendapat suara 24 suara. Ngabihi
Desa Hujungtiwu jatuh kepada Adang Karmita dari kampong Citengah dengan suara 8
dan polisi desa Hujungtiwu jatuh kepada Sumarta dengan raihan suara 1 suara.
Menjelang tanggal 1 Januari 1984 pemerintahan desa Hujungtiwu telah terisi
semua jabatan dari mulai kepala desa depinitif.
Susunan organisasi Pemerintah Desa Hujungtiwu sebagai berikut :
A. Kepala desa dijabat
oleh:
1. Pjs Odo Suwardi juru
tulis .1.Desa Sukamantri Tahun 2-8-1983
sedang 13-mei-1985.
2. Kepala desa depinitif
hasil pemilihan sdr. Maman Darisman 13-Mei-1985 sedang 25-Oktober-1994.
3. Pjs kepala desa dari
staf kecamatan Junjun AJ 25-
Oktober-1994 sedang tanggal 4 April 1998.
d. Pjs kepala desa dijabat oleh polisi desa
sdr. Abas Hasan Basri 4 April 1998 sedang 24 Juli 1999.
e. Kepala desa hasil pemilihan sdr. Dede Ohim
tanggal 24 Juli 1999 sampai dengan tanggal 31 Maret 2007.
2.
Sekretaris Desa : Pjs kepala
desa sdr. Aceng Efendi 17 Juli 2007 sampai
dengan 5 Desember 2007. RE Suryasenjaya mulai aktif
tanggal 2 Agustus 1983 sedang tanggal 7 Januari 2000
No
surat 141-KPTS-08 PEM-Bup.resmi berhenti.
3. Kaur
Pemerintahan : Ondi Iskandar tanggal
02-08-1982 sedang 07 Januari 2000
4. Kaur
Ekbang : Adang Karmita dari
kampung Citengah 02-08-82.
5. Kaur
Kesra : EZ Abidin
tanggal 02-08-1982 sampai sekarang.
6. Kaur
Umum : Sumarta tanggal
02-08-1982 berhenti tanggal 04 April
1997.
Pembangunan yang telah
diselesaikan oleh tiap-tiap kepala desa pejabat sementara, kepala desa definitip sebagai berikut dan
penerimaan tamu dari tiap-tiap daerah.
Pemerintah Desa Hujungtiwu
dari mulai tanggal 2 Agustus 1983 sedang sekarang awal tahun milenium 3, 11
Januari 2000 selama enam belas tahun, dua bulan, sembilan hari yang menjadi
Kepala Desa Hujungtiwu sebagai berikut ;
- Tanggal
2 Agustus 1083 yang menjadi Kepala Desa Hujungtiwu Bapak Odo Suardi
sebagai Pjs, sampai dengan tanggal 13 Mei 1985 selama satu tahun, delapan
bulan, yang berhasil dibangun antara lain ; Sepon Saluran Air Sepanjang
100 M.
- Tanggal
15 Januari 1985 Desa Hujungtiwu mengadakan Pemilihan Kepala Desa yang
dimenngkan olh Sdr. Maman Darisman.
Tanggal 13 Mei 1985 Sdr. Maman
Darisman menjabat Kepala Desa Hujungtiwu definitive yang membangun desanya
dengan cepat. Terkabul Pembangunan Desa Hujungtiwu dari mulai listrik masuk
desa dalam jangka satu tahun, semua Dusun telah mendapatkan penerangan listrik
masuk Desa. Dan Kepala Desa Hujungtiwu dimohon bantuannya oleh tiap-tiap Desa
sewilayah Kecamatan Panjalu dan sampai juga ke luar wilayah Panjalu yaitu ke
Kabupaten Kuningan supaya dapat memberikan bantuannya.
Yang berhasil dibangun antara
lain :
1. Tanggal 3 November
1985 membangun DAM Cigarut.
2. Tanggal 2 Februari
1986 membangun Kantor Desa Hujungtiwu.
3. Tanggal 17 Agustus
1986 membangun jalan Hujungtiwu, Neglasari dan Selaawi
4. Tanggal 17 Agustus
1987 memperbaiki Saluran Air Cimuntur sepanjang 500 meter.
5. Tanggal 12 November
1987 mendapatkan sumbangan Turbin Mikro Hidro untuk Dusun Sukamulya dan Pasir
Sugih.
6. Bulan Desenber 1987
membangun jembatan Sukamulya.
7. Tanggal 12 Juli 1988
memperbaiki jalan Desa sepanjang 4 Km.
8. Tanggal 7 Oktober
1988 membuat Tugu batas Desa.
9. Tanggal 14 Desember
1989 pengaspalan jalan Desa sepanjang 5 Km dari lapang Olahraga sampai Dusun
Pasir Sugih.
10. Tanggal 15 Desember
1989 membangun alun-alun Desa Hujungtiwu ditambah pembelian kursi Chilas
sebanyak 100 buah, mesin tik, mesin jahit sebanyak 2 buah.
11. Bulan April 1991
pengaspalan jalan Citengah, Selaawi, Neglasari, juga Sindang Kerta.
12. Bulan Juni 1991
kirmir jalan Cihanja, H. Durahman, Sukmaja, Ma’mur, Pandi dan Usup.
13. Tanggal 7 Oktober
1991 Pelaksanaan Pemasangan Pipa Air bersih Hujungtiwu, Neglasari, Selaawi.
14. Pembuatan jalan
Cihanja dan jalan Citengah. 30 Februari 1992.
15. Tanggal 9 Juli 1994
penyediaan tanah untuk Pembangunan SMU Negeri 1 Panjalu.
Tamu –tamu yang pernah datang
di Desa Hujungtiwu antara lain ;
1. Dari Tatar Galuh,
Bapak Bupati peserta rombongan.
2. Dari luar Galuh,
sebanyak 15 Kabupaten dipimpin oleh wakil Gubernur Jawa Barat untuk mengadakan
Study Perbandingan Pengelolaan Administrasi Kearsipandi Desa Hujungtiwu sebagai
Pilot Proyek Tingkat Propinsi Jawa Barat.
3. 1. Tahun 1984
menerima rombongan DPR Tingkat Satu Nusa Tenggara Barat beserta Rombongannya
Bapak Volta Jeli Panglima S. H. Study Perbandingan Hutan Swadaya rakyat sebagai
Juara Harapan 3 Tingkat Nasional
2. Tamu darui luar negeri
mengadakan Study perbandingan Hutan Swadaya Rakyat. Dari Amerika Dr. David,
dari Canada Gorwin, dari Filipina Revilla dan dari Inggris Bertete beserta
rombongan dari Provinsi Jawa Barat Dipimpin oleh Bapak Wakil Gubernur Provinsi
Jawa Barat H. Idbung Kusman.
3. Rombongan mahasiswa dari
Jepang, Thailand, China, Taipe, Kamboja beserta rombongan dari Institut
pertanian Bogor.
4. Mengakhiri masa jabatan
Maman Darisman, tanggal 25 Oktober 1994.
- Tanggal
25 November 1994 diganti Pjs KADES Hujungtiwu oleh Junjun AJ dari Staf
Kecamatan.
Jasa-jasanya antara Lain ;
- Pembangunan
SMU Negeri 1 Panjalu.
- Membuat
Lapang Olahraga, yang menggunakan alat-alat berat.
- Membangun
jalan Pamipiran.
- Membangun
jalan Citengah.
- Merehab
Balai Desa.
- Aspal
45 drum.
- Rumah
Bidan.
- Mesin
jahit 2 buah.
- Mesin
tik.
- Pengaspalan
jalan Cihanja.
- Pada
Tanggal 4 April 1998 Pjs Junjun AJ, diganti oleh Pjs Abas Hasan Basri,yang
jasa-jasanya antara lain membangun ;
- Saluran
Air seharga Rp. 40.000.000,00
- Bantuan
PDAM/DKE sebesar Rp. 35.000.000,00
- Pertama
mendapatkan beras sebanyak 4 Ton untuk pra sejahtera.
- Tanggal
24 Juli 1999, Kepala Desa dijabat oleh Bapak Dede Ohim yang telah
dibangunya antara lain ;
- Membangun
gorong-gorong
- Sumbangan
V P3DT sebesar Rp. 73.000.000,00 dialokasikan untuk membangun Sarana Air
Bersih untuk air minum dari gunung Kiara Rambyak Komplek Kehutanan
perbatasan Kabupaten Majalengka.
- Lanjutan
sumbangan beras murah untuk pra sejahtera sebanyak 4 Ton kali 8 bulan
dengan harga Rp. 1000,00 sama dengan Rp. 32.000.000,00
Demikian sejarah berdirinya
Desa Hujungtiwu pemekaran dari Desa Sukamantri selama 18 tahun dari tanggal 2
Agustus 1982 sampai dengan 11 Januari 2000 mohon menjadi maklum.
Desa Hujungtiwu mempunyai
sejarah peninggalan sebagai titimangsa sebuah kuburan Prabu Sanghiyang Kadali
Kancana yang bersemayam di makam Sareupeun Bellau adalah keturunan dari Prabu
Sanghiyang Wastu Kancana Raja Pajajaran yang pindah dari Kerajaan Kawali.
Desa Hujungtiwu Lambangnya
Kadali Kancana :
Kadali : Kendali, melaksanakan cita-cita manusia di dunia
ini.
Kencana : Cerah, mengkilat, emas, murni, intan-intan permata
bangsa.
K A D A L I – K A N C A N A di pecah hurupnya sebagai berikut :
K – Kiwari nincak sawindu 8
tahun.
A – Ayeuna sampeureun jaga.
D – Desa Kawali kudu rancage.
A – Alam anu subur makmur.
L – Luncat nempuh samudra
hirup.
I – Iman ka Allah ka
Rasulullah.
K – Kahareup ngala sajeujeuh.
A – Anu bengras tur randage.
N – Ngahias Desa pribadi
pakeun gawe babarengan.
C – Cukup sandang cukup
pangan.
A – Agama ngancik birahi.
N – Nanjeurkeun darajat
martabat bangsa.
A – Ayana kasaimbangan
pangwangunan satungkebing Desa.
H U J U N G T I W U dipecah
hurufnya :
H – Hirup sareng hirupna.
U – Ulama sreng Umaro.
J – Juama teu katinggaleun.
U – Umat sadaya nu kumelip
NG – Ngajalankeun solat lima
waktu.
T – Takwa ka Allah ka
Rasulullah.
I – Iman kana pepeling ayat
suci Al-quran.
W – Walagri ngalaksanakeun
wasiat nagari.
U – UUD 1945 jeung Pancasila.
Bergabungnya Desa Hujungtiwu
ke Desa Cikole pada tahun 1919 M melalui pemilihan bakal calon kepala desa
setelahnya dilaksanakan pemilihan bakal calon kepala desa antara Desa
Hujungtiwu dan Desa Cikole maka dimenangkan oleh Desa Cikole dengan kelebihan
satu suara (satu biting) untuk Desa Cikole, maka setelahnya Cikole menang
digantilah menjadi Desa Sukamantri dan kedudukan di Sukamantri yang menjadi
kepala desa Sukamantri adalah Bapak Krama Disastra pada tahun 1919 M yang
tercatat dalam sejarah Desa Hujungtiwu adalah keturunan dari eyang
Wiranggandani cucu patih panjalu eyang demang warga bangsa.
Pada tanggal 2 Agustus 1982
desa Sukamantri dimekarkan menjadi dua desa, dan desa Hujungtiwu menjadi desa
pemekaran dari desa Sukamantri perjalanan selama 63 tahun banyak kekayaan desa
Hujungtiwu yang hilang di pakai tambal sulam oleh desa Sukamantri seperti :
- Membangun Balai Desa Sukamantri
memakai kekayaan Desa Hujungtiwu yang dijual adalah bengkok ngabihi
hujungtiwu dijual kepada :
Haji Jojo Sindangkerta
Wawan Sindangkerta
Jeje Sindangkerta
Oon Sindangkerta
- Tanah lapang adalah bengkok kepala
desa Hujungtiwu dahulu
- Tanah Sekolah Dasar ditukar oleh
bengkok kepala desa hujungtiwu
- Tanah SD Sukamantri dari bengkok
lurah hujungtiwu
- Sekolah Dasar Inpres memakai bengkok
kulisi hujungtiwu
- Membangun pasar Sukamantri dari
bengkok ngabihi hujungtiwu
KETERANGAN INI DARI TOKOH DAN SESEPUH DESA HUJUNGTIWU DIANTARANYA :
Dusun
Hujungtiwu : Bapak
Haji Acum, Haji Ahmad Sadili, Haji Enoh
Soleh, Haji Adhari
Dusun Citengah : Haji Ahmad Sobandi
Dusun
Sindangkerta : Haji
Mansyur, Haji Langen, Haji Amin
Dusun
Neglasari :
Dusun
Selaawi :
Sopandi bekas kepala dusun
Dusun
Sukamulya : Wiratma
bekas kepala dusun
Dusun
Pasirsugih : Haji
Kartomi (H. Abdurohman) Sopandi
Untuk jabatan ngabihi Desa
Hujungtiwu dipegang oleh Sdr. Adang Karmita yang dalam pemilihan menang tanpa
adanya saingan dengan mendapatkan suara sebanyak 8 suara.
Untuk jabatan polisi Desa
Hujungtiwu dipegang oleh Sdr. Sumarta yang menang dengan mendapat raihan suara
sebanyak 1 suara, sehingga menjelang tanggal 1 Januari 1984 pemerintah desa
Hujungtiwu dapat mengisi kekosongan jabatan yang masih kosong.
Adapun susunan organisasi
pemerintah Desa Hujungtiwu adalah sebagai berikut :
1. Kepala Desa Hujungtiwu : Pjs. Odo Suwardi
2. Jurutulis I :
RE. Suryasenjaya
3. Jurutulis II :
Ondi Iskandar
4. Ngabihi :
Adang Karmita
5. Amil : EZ. Abidin
6. Polisi Desa :
Sumarta
Setelahnya selesai penyusunan
organisasi pemerintahan desa Hujungtiwu kemudian menyusun organisasi LMD, LKMD,
PKK yang berjalan dengan lancar.